Quizas, quizas, quizas...
Nggak tahu apakah karena emang udah nggak interested sama film drama romance heteroseksual lagi, atau emang sedang capek banget secara fisik dan mental, sejujurnya gue sangat struggling untuk bisa fokus nonton film ini. Setiap 10 menit pause dan break terus. I think today is my own bad day for watching artistic movies like this.
Tapi di luar ceritanya yang B itu, suka banget dengan sinematografinya, sangat ditakar dengan penuh kehati-hatian; banyak banget flare atau object yang sengaja dibikin menghalangi, seakan-akan rasanya kita mengintip di balik rahasia kisah cinta dua orang yang diam-diam selingkuh. Musiknya juara, sangat melankolis dan benar-benar membangun mood. Kostumnya juga elegan banget. Jangan lupa moodboard warna merahnya, tidak terkalahkan.
Tapi bicara soal cinta, memang terkadang rasa cinta itu hadir dan terus berbunga bukan karena ketertarikan seksual, tapi karena sebuah wadah kosong bernama kesepian yang diisi oleh rasa nyaman. Oh well... Mungkin jika diri ini sudah lebih siap mencerna, akan kutonton film ini untuk kedua kalinya. "quizás, quizás, quizás..."
Tapi di luar ceritanya yang B itu, suka banget dengan sinematografinya, sangat ditakar dengan penuh kehati-hatian; banyak banget flare atau object yang sengaja dibikin menghalangi, seakan-akan rasanya kita mengintip di balik rahasia kisah cinta dua orang yang diam-diam selingkuh. Musiknya juara, sangat melankolis dan benar-benar membangun mood. Kostumnya juga elegan banget. Jangan lupa moodboard warna merahnya, tidak terkalahkan.
Tapi bicara soal cinta, memang terkadang rasa cinta itu hadir dan terus berbunga bukan karena ketertarikan seksual, tapi karena sebuah wadah kosong bernama kesepian yang diisi oleh rasa nyaman. Oh well... Mungkin jika diri ini sudah lebih siap mencerna, akan kutonton film ini untuk kedua kalinya. "quizás, quizás, quizás..."
Was this review helpful to you?