This review may contain spoilers
The Worst And The Best Boyfriend Ever
Menurut aku, karakter Yoo Babi ini dibutuhkan sama semua orang (eh lebih tepatnya yang aku butuhkan tuh sosok seperti Yoo Babi) karena Yoo Babi tuh support systemnya Yumi untuk menekuni menulis lagi, Yumi jadi yakin dengan potensi dirinya gegara Yoo Babi. Lagian siapa sih yang bakal nolak dapet pasangan yang bisa support dan menyadarkan kita dengan potensi yang gak bisa kita lihat sendiri? Pasti impian semua orang, kan? (eh maksudnya Yumi & Yoo Babi tuh my relationship goals, pokoknya mah gak bisa diganggu gugat).
Yoo Babi ini luar biasa sih, gak semua orang bisa kayak Yoo Babi, makanya aku mikir Yoo Babi itu yang terbaik tetapi bisa jadi yang terburuk juga. Penasaran sama pemikiran writernimnya, kenapa bisa-bisanya menciptakan karakter Yoo Babi menjadi perfect boyfriend ever sekaligus the worst boyfriend ever sih?
Endingnya juga realistis sih, kadang emang mungkin kita hanya ditakdirkan untuk singgah tapi tidak untuk bersama. Positifnya, Yumi bisa jadi penulis handal dan populer berkat support dari Yoo Babi juga. Negatifnya, Yumi dan Yoo Babi tidak ditakdirkan bersama. wkwk.
Yoo Babi ini luar biasa sih, gak semua orang bisa kayak Yoo Babi, makanya aku mikir Yoo Babi itu yang terbaik tetapi bisa jadi yang terburuk juga. Penasaran sama pemikiran writernimnya, kenapa bisa-bisanya menciptakan karakter Yoo Babi menjadi perfect boyfriend ever sekaligus the worst boyfriend ever sih?
Endingnya juga realistis sih, kadang emang mungkin kita hanya ditakdirkan untuk singgah tapi tidak untuk bersama. Positifnya, Yumi bisa jadi penulis handal dan populer berkat support dari Yoo Babi juga. Negatifnya, Yumi dan Yoo Babi tidak ditakdirkan bersama. wkwk.
Was this review helpful to you?